Memulihkan Jiwa dengan Spiritual Traveling di Pulau Dewata

  


Gambar 1. Suasana Pulau Bali/kabari.id

Berbeda dari perjalanan wisata biasanya, spiritual traveling berfokus pada pemulihan kondisi jiwa seseorang. Melalui spiritual traveling, orang dapat merefleksikan pengalaman hidupnya yang telah dilalui, sehingga pikiran dan hati yang kalut dapat ditata kembali. 

Salah satu lokasi yang cocok dikunjungi untuk itu adalah Bali. Pulau yang dihimpit Pulau Jawa dan Lombok ini menawarkan banyak lokasi yang kental dengan tradisi untuk mendapatkan ketenangan. Berikut adalah kegiatan yang bisa dilakukan di Bali untuk mencapai kedamaian dalam diri.

Penyucian diri di pura

Gambar 2. Upacara Melukat di Pura/idntimes.com

Bukan sekadar bangunan, pura merupakan sesuatu yang sakral. Bagi masyarakat sekitar, pura digunakan untuk melakukan upacara penyucian diri atau biasa disebut sebagai Upacara Melukat. Adapun beberapa pura di Bali yang dapat dikunjungi untuk mendapat pengalaman melukat tersebut, yakni Pura Dalem Pingit Sebatu di Jalan Raya Tegallalang Sebatu, Pura Tirta Empul di sebelah Istana Kepresidenan Tampaksiring, Pura Tirta Taman Mumbul di Mengwi Badung, dan Pura Campuhan Windhu di Kesiman Denpasar Timur.

Di pura tersebut, siapa pun dapat memperkaya pengalaman spiritual yang menakjubkan! Terutama bagi orang luar Bali, pengalaman ini juga dapat mengasah toleransi. Bahwasanya, terdapat berbagai cara untuk mencapai ketenangan batin yang berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Mengelola emosi negatif dengan terapi tradisional

Gambar 3Balian Healer/sbs.com.au

Bali memiliki tabib atau healer yang terampil untuk membantu memulihkan tubuh, pikiran, dan jiwa dengan metode tradisional. Adapun pendekatan yang dilakukan meliputi meditasi, pemijatan, hingga pembacaan telapak tangan serta penyembuhan spiritual. Berikut rekomendasi yang bisa dicoba:

        1. Cokorda Rai

Dikenal sebagai Ahli Pengobatan Bali, Cokroda Rai menggunakan teknik totok urat safat dan mudra yang dipadukan dengan gerak olah tubuh, serta menggunakan tenaga dalam dengan menyalurkan energi murni. Teknik-teknik tersebut mengacu pada lontar-lontar terkait Usadha Bali untuk mengobati masalah psikologis maupun fisik. Cokorda Rai ini beralamat di Jalan Palguna, Singapadu Tengah, Sukawati, Kabupaten GianyarBali.

              2. Ibu Jero

Ibu Jero menggunakan teknik Reiki untuk pembersihan energi, membantu untuk memecahkan masalah ketidakseimbangan mental, emosional, dan fisik yang sulit untuk dihilangkan. Ibu Jero beralamat di Jalan Pidada VII Nomor 6X, Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.

              3. Pak Sirkus

Pak Sirkus yang dikenal sebagai The Balinese Magic Man menawarkan berbagai terapi yang dapat menyembuhkan mulai dari masalah patah tulang hingga menghilangkan rasa sakit dan ketegangan yang luar biasa secara instan di dalam tubuh. Pak Sirkus menggunakan tongkat dan tangannya untuk menemukan, mengobati, dan meringankan masalah fisik di dalam tubuh. Pak Sirkus dapat ditemukan di Jalan Pantai Berawa Nomor 27, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali

              4. Sami Bali Chy Healing

Sami Bali Chy Healing berlokasi di Jalan Mataram Gang Mangga Nomor 5E, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Mereka menggabungkan refleksologi, akupresur, Reiki, penyeimbangan chakra, dan pembersihan energi untuk menghilangkan energi buruk dan ketegangan otot yang menumpuk. Selain itu, berikutnya Sami Bali Chy Healing dapat mengembangkan rencana perawatan berkelanjutan.

Menemukan kedamaian di kelas yoga

Gambar 4. Suasana Kelas Yoga/desaseni.com

Yoga sangat cocok terutama bagi orang yang sedang merasa tertekan. Seringkali hasrat atau keinginan-keinginan dalam hidup justru bertolak belakang dengan kenyataan. Ketika itu terjadi, rasa kecewa, sedih, dan marah, segera menguasai diri. Terlebih di masa pandemi ini. Tuntutan untuk berdamai dengan keadaan begitu besar.

Yoga dapat menjadi alternatif untuk meredakan emosi-emosi negatif tersebut. Yoga adalah seni pengendalian diri untuk mencapai kedamaian. Seperti yang dikatakan Debasish Mridha, “Anda mungkin tidak dapat mengontrol seluruh dunia, tetapi Anda dapat belajar untuk mengontrol dunia batin Anda melalui yoga.” Juga melalui yoga, orang dapat mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Layaknya yang tercantum dalam Bhagavad Gita: “Yoga adalah perjalanan diri, melalui diri, menuju diri."

Berikut adalah rekomendasi kelas yoga yang bisa dicoba:

              1. Desa Seni

Desa Seni menawarkan kelas-kelas yoga  bernuansa desa dengan konsep ruangan unik semi terbuka, termasuk untuk anak-anak. Desa Seni juga dikelilingi berbagai tanaman indah yang membuat udara semakin sejuk. Selain kelas yoga, tempat ini juga menyediakan meditasi dan qi gong. Desa seni dapat ditemukan di Jalan Subak Sari Nomor 13, Canggu, Bali.

  2. The Yoga Barn

The Yoga Barn cocok untuk orang yang mudah bosan. The Yoga Barn menawarkan berbagai kelas yang beragam untuk tujuan penyembuhan. Selain ada kelas yoga, terdapat juga kelas meditasi, ecstatic dance, aquatic dance, begitu juga berbagai teknik penyembuhan dengan reiki, akupuntur dan naturopathy. Untuk yang menyukai seni, ada pula metode penyembuhan dengan art healing. The Yoga Barn ini dapat ditemukan di Jalan Raya Pengosekan, Peliatan, Ubud, Bali.

  3. Shanti Toya Ashram

Shanti Toya Ashram mengusung konsep yang melebur dengan alam. Berada di tepi sungai, kelas yoga di sini akan berlangsung terasa sejuk dan damai. Adapun program yoga retreat untuk selama seminggu yang juga disertai kelas meditasi dan workshop untuk memperkaya pengalaman spiritual. Selain itu, Shanti Toya Ashram juga menyediakan kelas untuk anak-anak. Tempat ini dapat ditemukan di Jalan Umahanyar, Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.

Itulah beberapa rekomendasi destinasi spiritual traveling di Bali. Selama perjalanan berlangsung, buatlah juga jurnal atau catatan perjalanan pribadi. Uraikan pikiran dan perasaan yang ada. Hal ini dapat menjadi arsip yang membantu memahami kondisi diri sendiri dengan lebih baik. Dengan begitu, spiritual traveling dapat memunculkan semangat hidup baru dengan suasana hati dan pikiran yang juga baru!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermin dalam Genggaman Corona

Pendidikan di Persimpangan Jalan: Reproduksi atau Rekonstruksi

Menumbuhan Humanisme dalam Ruang Kelas: Sebuah Tantangan Pendidikan